JTPediaQuiz - Bank Soal, Quiz Interactive, Contoh-contoh Soal Ujian Sekolah, Uji Kompetensi, Ulangan Harian, DLL. More info

KKO dan Taksonomi Revisi K13

More Info:

KKO dan Taksonomi K13 Revisi dan Lengkap. Kata Kunci Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Afektif (Sikap), Kognitif (Pengetahuan), dan Psikomotorik (Keterampilan) Terbaru dan Lengkap. Sesuai Taksnomi yang Sudah Direvisi

KKO dan Taksonomi K13 Revisi dan Lengkap. Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Afektif (Sikap), Kognitif (Pengetahuan), dan Psikomotorik (Keterampilan) Terbaru dan Lengkap. Sesuai Taksnomi yang Sudah Direvisi

Seperti tertuang pada rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Kurikulum 2013 (K13), bahwa kualifikasi kemampuan lulusan harus mencakup 3 (tiga) ranah kompetensi, yaitu kompentesi sikap (afektif), kompetensi pengetahuan (kognitif) dan kompetensi keterampilan (psikomotor).

Pemahaman tentang dimensi sikap, pengetahuan, dan psikomotor ini harus benar-benar dikuasi oleh seorang guru (tenaga kependidikan) jauh sebelum mulai melakukan pembelajaran / KBM.
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada SKL, KI, dan KD. Dari hasil analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.


1. KOMPETENSI SIKAP

Ranah afektif/sikap mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, percaya diri, keimanan, sungguh-sungguh, dll. Lima kategori ranah afektif (sikap) ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks

Kategori Ranah/Domain Afektif (Sikap)

No Kategori Penjelasan
1
Penerimaan Kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang
2
Responsif Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas
3
Nilai yang dianut (Nilai diri) Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku. Contoh: Mengusulkan kegiatan Corporate Social Responsibility sesuai dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan.
4
Organisasi Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai. Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab.
5
Karakterisasi Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan sosial. Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok.


Kata Kerja Operasinal (KKO) Ranah Afektif/Sikap "Krathwohl"

A1 A2 A3 A4 A5
Menerima
Menanggapi
Menilai
Menghayati
Mengamalkan
Menerima
(Receiving)
Merespon
(Responding)
Menghargai
(Valuing)
Mengorganisasikan
(Organization)
Karakterisasi
(Characterization)
Contoh:
Mengikuti
Menganut
Mematuhi
Meminati
Memahami
Mendengar
Menanyakan
Mengendalikan diri
Mengidentifikasi
Memperhatikan
Contoh:
Menyenangi
Menyambut
Melaporkan
Menampilkan
Menyetujui
Mengatakan
Menjawab
Membantu
Mengajukan
Mengompromikan
Mendukung
Menampilkan
Melaporkan
Memilih
Mengatakan
Memilah
Menolak
Mentaati
Memenuhi
Mendiskusikan
Melakukan
Menyajikan
Mempresentasikan
Menceritakan
Menulis
Menginterpretasikan
Menyelesaikan
Mempraktikkan
Contoh:
Mengasumsikan
Meyakinkan
Memperjelas
Menekankan
Menyumbang
Mengimani
Meyakini
Melengkapi
Memprakarsai
Mengundang
Menggabungkan
Mengusulkan
Menekankan
Menunjukkan
Mendemonstrasikan
Memilih
Membedakan
Mengikuti
Meminta
Memenuhi
Menjelaskan
Membentuk
Berinisiatif
Melaksanakan
Menjustifikasi
Melaporkan
Menginterpretasikan
Membenarkan
Menolak
Menyatakan pendapat
Mempertahankan pendapat
Contoh:
Mengubah
Menata
Membangun
Membentuk pendapat
Memadukan
Mengelola
Merembuk
Menegoisasi
Mengklasifikasikan
Mentaati
Mematuhi
Merancang
Mengatur
Mengidentifikasikan
Mengorganisir
Merumuskan
Menyamakan
Menghubungkan
Mengintegrasikan
Menjelaskan
Mengaitkan
Menggabungkan
Memperbaiki
Menyepakati
Menyusun
Menyempurnakan
Menyatukan pendapat
Menyesuaikan
Melengkapi
Membandingkan
Memodifikasi
Contoh:
Membiasakan
Mengubah perilaku
Berakhlak mulia
Melayani
Membuktikan
Memecahkan
Menunjukkan
Melakukan
Melaksanakan
Memperlihatkan
Membedakan
Memisahkan
Memodifikasi
Mempraktikkan
Mengusulkan
Merevisi
Memperbaiki
Membatasi
Mempertanyakan
Mempersoalkan
Menyatakan
Bertindak
Mempertimbangkan

Note
Satu kata kunci atau KKO yang sama bisa saja ada atau digunakan pada kategori afektif yang berbeda


2. KOMPETENSI PENGETAHUAN

a. Ranah Kognitif yang telah direvisi

Kategori ranah kognitif / pengetahun bersasarkan Taksonomi Bloom Revisi

No Kategori Penjelasan
1
Mengingat
(mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang)
Menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang yang sesuai dengan pengetahuan tersebut (misalnya, mengenali tanggal terjadinya peristiwa penting dalam sejarah Indonesia)

Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang (misalnya mengingat kembali tanggal peristiwa-peristiwa penting dalams ejarah Indonesia)

2
Memahami
(Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru)
Kemampuan memahami instruksi dan menegaskan pengertian/makna ide ataukonsep yang telah diajarkan, baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupungrafik/diagram. (contoh : Merangkum materi yang telah diajarkan dengan kata-kata sendiri)

Mengubah satu bentuk gambaran (misalnya angka) jadi bentuk lain (misalnya kata-kata),(misalnya memparafrasekan puisi menjadi karangan bebas)

Menemukan contoh atau ilustrasi tentang konsep atau prinsip (misalnya memberi contoh tentang aliran-aliran senilukis)

Menentukan sesuatu dalam satu kategori (misalnya mengklasifikasikan hewan-hewan bertulang belakang)

Mengabstraksikan tema umum atau poin-poin pokok (misalnya menulis ringkasan pendek tentang peristiwa-peristiwa yang ditayangkan di televisi)

Membuat kesimpulan yang logis dari informasi yang diterima (misalnya dalam belajar bahasa Inggris, menyimpulkan tatabahasa berdasarkan contohnya

Menentukan hubungan antara dua ide, dua objek, dan semacamnya (misalnya, membandingkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan keadaan sekarang)

Membuat model sebab - akibat dalam sebuah sistem (misalnya, menjelaskan sebab-sebab terjadinya peristiwa-peristiwa penting pada abad ke-18 di Indonesia

3
Menerapkan
(Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu)
Kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru
Contoh: Menggunakan pedoman/ aturan dalam menghitung gaji pegawai

Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu.
Contoh:
Melakukan proses pembayaran gaji sesuai dengan sistem berlaku
Menerapkan gaya gravitasi dalam kehidupan sehari-hari

Menerapkan suatu prosedur padat ugas yang tidak familier (misalnya, menggunakan Hukum Newton kedua untuk konteks yang tepat)

4
Menganalisis
(Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan keseluruhan struktur atau tujuan)
Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara utuh.
Contoh: Menganalisa penyebab meningkatnya harga pokok penjualan dalam laporan keuangan dengan memisahkan komponen- komponennya.
5
Mengevaluasi
(Mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar)
Kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau patokan tertentu
Contoh: Membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban

Menemukan kesalahan dalam suatu proses atau produk;
menemukan efektivitas suatu prosedur yang sedang dipraktikkan (misalnya memeriksa apakah kesimpulan seseorang sesuai dengan data-data pengamatan atau tidak)

Menemukan inkonsistensi antara suatu produk dan kriteria eksternal;
menentukan apakah suatu produk memiliki konsistensi eksternal, menemukan ketepatan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah (misalnya, menentukan satu metode dari dua metode untuk menyelesaikan suatu masalah)

6
Mencipta
(Memadukan bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal)
Kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil.
Contoh: Membuat kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber

Membuat hipotesis-hipotesis berdasarkan kriteria (misalnya, membuat hipotesis tentang sebab-sebab terjadinya gempa bumi)

Merencanakan prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas (misalnya, erencanakan proposal penelitian tentang topik sejarah Candi Borobudur)

Menciptakan suatu produk (misalnya, membuat habitat untuk spesies tertentu demi suatu tujuan)


Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Kognitif

C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mengingat
(Remember)
Memahami
(Understand)
Mengaplikasikan
(Apply)
Menganalisis
(Analyze)
Mengevaluasi
(Evaluate)
Mencipta
(Create)
Contoh:
Mengutip
Menyebutkan
Menjelaskan
Menggambar
Membilang
Mendaftar
Menunjukkan
Memberi label
Memberi indeks
Memasangkan
Menamai
Menandai
Membaca
Menyadari
Menghafal
Meniru
Mencatat
Mengulang
Mereproduksi
Meninjau
Memilih
Menyatakan
Mempelajari
Mentabulasi
Memberi kode
Menelusuri
Menulis
Contoh:
Memperkirakan
Menceritakan
Merinci
Mengubah
Memperluas
Mencontohkan
Mengemukakan
Menggali
Mengubah
Menghitung
Menguraikan
Mempertahankan
Mengartikan
Menerangkan
Menafsirkan
Memprediksi
Melaporkan
membedakan
Menjelaskan
Mengkategorikan
Mencirikan
Mengasosiasikan
Membandingkan
Mengkontraskan
Menjalin
Mendiskusikan
Menggali
Mencontohkan
Mengemukakan
Mempolakan
Memperluas
Menyimpulkan
Meramalkan
Merangkum
Menjabarkan
Meng-inferensi
Melaporkan
Memprediksi
Menafsirkan
Menampilkan
Menceritakan
Mengabstraksikan
Mengartikan
Mengelompokkan
Menggeneralisasi
Menggolongkan
Mengilustrasikan
Menginterpolasi
Menginterpretasi
Mengklasifikasi
Menterjemahkan
Menyatakan
Mengidentifikasi
Mengungkapkan
Mengenal
Menyarankan
Meringkas
Contoh:
Menugaskan
Mengurutkan
Menentukan
Menerapkan
Menyesuaikan
Mengkalkulasi
Memodifikasi
Mengklasifikasi
Menghitung
Membangun
Membiasakan
Mencegah
Menggambarkan
Menggunakan
Menilai
Melatih
Menggali
Mengemukakan
Mengadaptasi
Menyelidiki
Mengoperasikan
Mempersoalkan
Mengkonsepkan
Melaksanakan
Meramalkan
Memproduksi
Memproses
Mengaitkan
Menyusun
Mensimulasikan
Memecahkan
Mentabulasi
Melakukan
Mengimplementasikan
Menjalankan
Mempraktikan
Memilih
Memulai
Menyelesaikan
Mengaplikasikan
Mengkonstruksi
Mendemonstrasikan
Mendramatisasi
Mengerjakan
Mencontohkan
Mengilustrasikan
Menginterpretasikan
Mengorganisasi
Memprediksi
Menjadwalkan
Membelanjakan
Mensketsakan
Menterjemahkan
Contoh:
Menganalisis
Mengaudit
Memecahkan
Menegaskan
Mendeteksi
Mendiagnosis
Menyeleksi
Merinci
Menominasikan
Mendiagramkan
Mengkorelasikan
Merasionalkan
Menguji
Mencerahkan
Menjelajah
Membagankan
Menyimpulkan
Menemukan
Menelaah
Memaksimalkan
Memerintahkan
Mengedit
Mengaitkan
Memilih
Mengukur
Melatih
Mentransfer
Memadukan
Membedakan
Mengstruktur
Memfokuskan
Menata
Menetapkan sifat/ciri
Mengatribusi
Mengorganisasi
Mengurai
Menyeleksi
Mengoreksi
Membangunkan
Mengapresiasi
Menghitung
Mengkategorikan
Membandingkan
Mengkontraskan
Mengkritisi
Mendebat
Menentukan
Mendiferensiasi
Mencobakan
Memeriksa
Menginventarisir
Menanyakan
Menghubungkan
Contoh:
Membandingkan
Menyimpulkan
Menilai
Mengarahkan
Mengkritik
Menimbang
Memutuskan
Memisahkan
Memprediksi
Memperjelas
Menugaskan
Menafsirkan
Mempertahankan
Memerinci
Mengukur
Merangkum
Membuktikan
Memvalidasi
Mengetes
Mendukung
Memilih
Memproyeksikan
Memonitor
Mengecek
Mengkoordinasikan
Menguji
Membenarkan
Menyalahkan
Mengapresiasi
Menaksir
Mengevaluasi
Meranking
Memperbaiki
Menskor
Contoh:
Mengabstraksi
Mengatur
Menganimasi
Mengumpulkan
Mengkategorikan
Mengkodekan
Mengombinasikan
Menyusun
Mengarang
Membangun
Menanggulangi
Menghubungkan
Menciptakan
Mengkreasikan
Mengoreksi
Merancang
Merencanakan
Mendikte
Meningkatkan
Memperjelas
Memfasilitasi
Membentuk
Merumuskan
Menggeneralisasi
Menggabungkan
Memadukan
Membatas
Mereparasi
Menampilkan
Menyiapkan
Memproduksi
Merangkum
Merekonstruksi
Memunculkan
Menemukan
Menghasilkan karya
Mengingatkan
Mengkombinasikan
Mengusulkan Hipotesis
Memperbaharui
Menyempurnakan
Memperkuat
Memperindah
Mengubah
Membuat
Mengkonstruksi
Mengkoleksi
Memformulasikan
Mengelola
Mengorganisasi
Menemutunjukan
Mempersiapkan
Memproduksi
Mengajukan

Note
Satu kata kunci atau KKO yang sama bisa saja ada atau digunakan pada kategori kognitif yang berbeda


Klasifikasi Tingkatan Koginitif Lebih Rendah (LOT's) dan Kognitif Lebih Tinggi (HOT's)

Tingkatan Sub Tingkatan Kata-kata Kunci Pertanyaan
Kognitif yang lebih rendah
(Lower Order Thinking Skills - LOTs)
Mengingat
(Remembering)
Contoh:
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama…
Memahami
(Understanding)
Contoh:
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah nterpretasi...
Menerapkan
(Applying)
Contoh:
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah…
Kognitif yang lebih tinggi
(Higher Order Thinking Skills - HOTs)
Menganalisis
(Analyzing)
Contoh:
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…
Mengevaluasi
(Evaluating)
Contoh:
Berilah pendapat…
Alternatif mana yang lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah…
Mencipta
(Creating)
Contoh:
Ramalkanlah…
Bentuklah…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita dapat memecahkan…
Apa yang terjadi seandainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkanlah…


b. Dimensi Pengetahuan

Pada taksonomi yang diperbaiki Anderson dan kawan-kawan, dimensi pengetahuan yang dimasukkan mereka hanyalah pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Kategori-kategori ini tersusun sepanjang rangkaian kesatuan dari pengetahuan yang sangat nyata atau konkret (faktual) sampai pengetahuan yang lebih abstrak (metakognitif). Berikut ini penjelasan masing-masing kategori pengetahuan.

  1. Pengetahuan Faktual (Faktual Knowledge)
    Pengetahuan faktual adalah pengetahuan diskrit, berupa informasi yang terpisah-pisah. Pengetahuan faktual merupakan unsur-unsur dasar (basic element) yang harus dipahami siswa dari suatu disiplin ilmu. Contohnya: nama-nama benda, tempat, dan ciri-ciri benda tertentu.

    Pengetahuan faktual ini terbagi atas dua sub tipe, yaitu:

    • Pengetahuan tentang terminologi atau peristilahan, misalnya pengertian istilah atom, ion, unsur, senyawa dan sejenisnya; dan
    • Pengetahuan tentang rincian yang spesifik dan unsur-unsurnya, misalnya zat-zat penyusun atom
  2. Pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge)
    Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks dan diorganisasi dari beberapa pengetahuan faktual. Pengetahuan konseptual menyatakan hubungan antara pengetahuan faktual berupa unsur-unsur dasar dengan struktur keilmuan yang lebih besar sehingga memungkinkan terjadinya pengetahuan baru. Contoh: panas, bunyi, cahaya, hidup sehat.

    Jenis pengetahuan konseptual terbagi atas tiga sub tipe, yaitu:

    • Pengetahuan tentang penggolongan dan kategori, misalnya golongan-golongan dalam sistem periodik, jenis-jenis koloid;
    • Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, misalnya hukum Proust, hukum Gay Lussac, hipotesa Avogadro dandalil Dalton; dan
    • Pengetahuan tentang teori, model dan struktur, misalnya teori dan model atom, struktur atom modern.
  3. Pengetahuan Prosedural (Prosedural Knowledge)
    Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu yang dapat berupa kegiatan atau prosedur. Perolehan pengetahuan prosedural dilakukan melalui suatu metode penyelidikan dengan menggunakan keterampilan-keterampilan, teknik dan metode serta kriteria tertentu.
    Contoh: cara mengukur panjang meja, cara mengamati preparat dengan mikroskop.

    Jenis pengetahuan prosedural terbagi atas tiga kategori, yaitu:

    • Pengetahuan tentang keahlian dan algoritma matapelajaran secara spesifik;
    • Pengetahuan tentang teknik dan metode matapelajaran secara spesifik; dan
    • Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur secara tepat.
  4. Pengetahuan Metakognisi (Metacognitif Knowledge)
    Pengetahuan metakognisi merupakan pengetahuan tentang bagaimana berpikirnya (berpikir tentang bagaimana dia berpikir).
    Menurut Martinez (Jacobsen, Eggen & Kauchak, 2009:281) metakognitif merujuk pada kesadaran peserta didik tentang cara-cara belajar mereka yang paling efektif dan kemampuan mereka untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhinya. Slavin (2008:252) mendefinisikan metakognitif sebagai pengetahuan tentang pembelajaran diri sendiri atau tentang bagaimana belajar.

    Contoh: Apa yang akan saya pelajari? Bagaimanakah cara saya mempelajari topik ini? Apakah saya telah mengerti topik yang telah saya pelajari tadi?

    Jenis pengetahuan metacognitif dibagi atas tiga kategori, yaitu:

    • Pengetahuan strategi;
    • Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif meliputi kontekstual yang tepat dan pengetahuan kondisional; dan
    • Pengetahuan itu sendiri
    • Pengetahuan metakognitif berkaitan dengan pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan kondisional. Keterampilan metakognitif berkaitan dengan keterampilan perencanaan, keterampilan prediksi, keterampilan monitoring, dan keterampilan evaluasi.

Tipe pengetahuan yang berbeda memerlukan cara pengajaran yang berbeda pula. Model presentasi sangat menolong peserta didik dalam memperoleh pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual. Sebaliknya, model pengajaran langsung didesain secara khusus akan menolong peserta didik dalam pembelajaran pengetahuan prosedural, pengetahuan kondisional dan metakognitif.


3. KOMPETENSI KETERAMPILAN

a. Keterampilan abstrak

Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental keterampilan berpikir.

Langkah-langkah atau tahapan belajar untuk mencapai keterampilan abstrak

Langkah Pembelajaran Kegiatan Belajar Kompetensi Yang Dikembangkan
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan informasi / eksperimen / mencoba Melakukan eksperimen
Mmembaca sumber lain selain buku teks
Mengamati objek/kejadian/aktivitas
Wawancara dengan nara sumber
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat
Mengasosiasikan / mengolah informasi / menalar Mengolah informasi yg sudah dikumpul kan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperi en maupun hasil dr keg mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

Pengolahan informasi yang dikumpul kan dari yg bersifat menambah keluas an & kedalaman sampai kepada pengo lahan informasi yg bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang pendapatnya berbeda & bertentangan

Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan
Mengomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar
Mencipta Menghasilkan ide-ide, rancangan dan atau keputusan-keputusan baru.


b. Keterampilan Konkrit

Keterampilan kongkrit lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.


Kategori Ranah/Domain Psikomotor "Simpson"

No Kategori Penjelasan
1 Persepsi Kemampuan menggunakan saraf sensori dalam menginterpretasikan nya dalam memperkirakan sesuatu. Contoh: menurunkan suhu AC saat merasa suhu ruangan panas
2 Kesiapan Kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu. Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekurangan seseorang.
3 Meniru Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba. Contoh: Mengikuti arahan dari instruktu
4 Membiasakan Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya. Contoh: menggunakan computer
5 Mahir Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efsiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu. Contoh: Keahlian bermain piano
6 Alami Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai dengan yang dbutuhkan. Contoh: Melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada
7 Original Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri. Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru


Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Psikomotor "Simpson"

P1
Persepsi
P2
Kesiapan
P3
Meniru
P4
Membiasakan
P5
Mahir
P6
Alami
P7
Original
Contoh:
Mendeteksi, mempersiapkan diri, memilih, menghubungkan, menggambarkan, mengidentifikasi, mengisolasi, membedakan menyeleksi
Contoh:
Memulai, mengawali, memprakarsai, membantu, memperlihatkan mempersiapkan diri, menunjukkan, mendemonstrasikan
Contoh:
Meniru, mentrasir, mengikuti, mencoba, mempraktekkan, mengerjakan, membuat, memperlihatkan, memasang, bereaksi, menanggapi.
Contoh:
Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mempertajam, menangani.
Contoh:
Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mencampur, mempertajam, menangani, mngorganisir, membuat draft/sketsa, mengukur
Contoh:
Mengubah, mengadaptasikan, memvariasikan, merevisi, mengatur kembali, merancang kembali, memodifikasi
Contoh:
Merancang, membangun, menciptakan, mendisain, memprakarsai, mengkombinasikan, membuat, menjadi pioneer


Kategori Ranah/Domain Psikomotor "Dave"

No Kategori Penjelasan Deskripsi Perilaku
1
Imitasi/Meniru Kemampuan melakukan kegiatan sederhana dan sama persis sesuai contoh dengan yang diamati sebelumnya.
Belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu.
Meniru tindakan dari yang ditunjukkan orang lain; Mengamati kemudian mereplikasi
2
Manipulasi Kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja.
Dalam arti mampu memilih yang diperlukan.
Mereproduksi aktivitas dari pelatih atau ingatannya
3
Presisi Kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat Melakukan keterampilan tanpa bantuan orang lain
4
Artikulasi Kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kinerjanya merupakan sesuatu yang utuh
Merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif
Mengadaptasi dan mengintegrasikan keahlian
5
Naturalisasi Kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yang melibatkan fisik dengan efektivitas kerja tinggi. Melakukan aktivitas secara terkait dengan tingkat keterampilan yang telah dimiliki


Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Psikomotor Dave

P1
Imitasi
P2
Manipulasi
P3
Presisi
P4
Artikulasi
P5
Naturalisasi
Contoh:
Menyalin
Mengikuti
Mereplikasi
Mengulangi
Mematuhi
Meniru
Contoh:
Kembali membuat
Membangun
Melakukan
Melaksanakan
Menerapkan
Menciptakan kembali
Menunjukan
Mengimplementasikan
Contoh:
Menunjukan
Melengkapi
Menyempurnakan
Mengkalibrasi
Mengendalikan
Mendemonstrasikan
Mengontrol
Contoh:
Membangun
Mengatasi
Menggabungkan
Mengintegrasikan
Mengadaptasi
Mengembangkan
Merumuskan
Memodifikasi
Mengkonstruksikan
Memecahkan
Mengkombinasikan
Mengkoordinasikan
Memformulasi
Contoh:
Mendesain
Menentukan
Mengelola
Merancang
Menspesifikasi




Note:
  • Bentuk support u/ rekan2 yang sedang dan akan melakukan PPG :D
  • Terkadang beberapa guru (tenaga kependidikan) suka dibingungkan dengan Kata Kunci / Kata Kerja Operasional (KKO), baik KKO untuk dimensi afektif, kognitif, dan psikomotor.
  • KKO yang ada di JTPedia, hanyalah contoh-contoh dan tidak mutlak harus sama persis, masih banyak yang lain.
  • Materi seperti ini BUKAN EKSAK (yang harus sama persis), silahkan bereksplorasi. Beda orang dan beda sumber, beda juga pemahaman, analisis, dan penafsirannya.
Powered by Blogger.