KKO dan Taksonomi Revisi K13
KKO dan Taksonomi K13 Revisi dan Lengkap. Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Afektif (Sikap), Kognitif (Pengetahuan), dan Psikomotorik (Keterampilan) Terbaru dan Lengkap. Sesuai Taksnomi yang Sudah Direvisi
Seperti tertuang pada rumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk Kurikulum 2013 (K13), bahwa kualifikasi kemampuan lulusan harus mencakup 3 (tiga) ranah kompetensi, yaitu kompentesi sikap (afektif), kompetensi pengetahuan (kognitif) dan kompetensi keterampilan (psikomotor).
Pemahaman tentang dimensi sikap, pengetahuan, dan psikomotor ini harus benar-benar dikuasi oleh seorang guru (tenaga kependidikan) jauh sebelum mulai melakukan pembelajaran / KBM.
Fokus pertama bagi guru dalam menyiapkan pembelajaran adalah melakukan analisis pada SKL, KI, dan KD. Dari hasil analisis itu akan diperoleh penjabaran tentang taksonomi dan gradasi hasil belajar yang berhubungan dengan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian yang diperlukan.
1. KOMPETENSI SIKAP
Ranah afektif/sikap mencakup segala sesuatu yang terkait dengan emosi, misalnya perasaan, nilai, penghargaan, semangat, minat, motivasi, percaya diri, keimanan, sungguh-sungguh, dll. Lima kategori ranah afektif (sikap) ini diurutkan mulai dari perilaku yang sederhana hingga yang paling kompleks
Kategori Ranah/Domain Afektif (Sikap)
No | Kategori | Penjelasan |
---|---|---|
Penerimaan | Kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain Contoh: mendengar pendapat orang lain, mengingat nama seseorang | |
Responsif | Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan atas suatu kejadian. Contoh: berpartisipasi dalam diskusi kelas | |
Nilai yang dianut (Nilai diri) | Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik terhadap suatu kejadian/obyek, dan nilai tersebut diekspresikan dalam perilaku. Contoh: Mengusulkan kegiatan Corporate Social Responsibility sesuai dengan nilai yang berlaku dan komitmen perusahaan. | |
Organisasi | Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai. Contoh: Menyepakati dan mentaati etika profesi, mengakui perlunya keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab. | |
Karakterisasi | Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hubungan intrapersonal, interpersonal dan sosial. Contoh: Menunjukkan rasa percaya diri ketika bekerja sendiri, kooperatif dalam aktivitas kelompok. |
Kata Kerja Operasinal (KKO) Ranah Afektif/Sikap "Krathwohl"
A1 | A2 | A3 | A4 | A5 |
---|---|---|---|---|
(Receiving) |
(Responding) |
(Valuing) |
(Organization) |
(Characterization) |
Contoh: Mengikuti Menganut Mematuhi Meminati Memahami Mendengar Menanyakan Mengendalikan diri Mengidentifikasi Memperhatikan |
Contoh: Menyenangi Menyambut Melaporkan Menampilkan Menyetujui Mengatakan Menjawab Membantu Mengajukan Mengompromikan Mendukung Menampilkan Melaporkan Memilih Mengatakan Memilah Menolak Mentaati Memenuhi Mendiskusikan Melakukan Menyajikan Mempresentasikan Menceritakan Menulis Menginterpretasikan Menyelesaikan Mempraktikkan |
Contoh: Mengasumsikan Meyakinkan Memperjelas Menekankan Menyumbang Mengimani Meyakini Melengkapi Memprakarsai Mengundang Menggabungkan Mengusulkan Menekankan Menunjukkan Mendemonstrasikan Memilih Membedakan Mengikuti Meminta Memenuhi Menjelaskan Membentuk Berinisiatif Melaksanakan Menjustifikasi Melaporkan Menginterpretasikan Membenarkan Menolak Menyatakan pendapat Mempertahankan pendapat |
Contoh: Mengubah Menata Membangun Membentuk pendapat Memadukan Mengelola Merembuk Menegoisasi Mengklasifikasikan Mentaati Mematuhi Merancang Mengatur Mengidentifikasikan Mengorganisir Merumuskan Menyamakan Menghubungkan Mengintegrasikan Menjelaskan Mengaitkan Menggabungkan Memperbaiki Menyepakati Menyusun Menyempurnakan Menyatukan pendapat Menyesuaikan Melengkapi Membandingkan Memodifikasi |
Contoh: Membiasakan Mengubah perilaku Berakhlak mulia Melayani Membuktikan Memecahkan Menunjukkan Melakukan Melaksanakan Memperlihatkan Membedakan Memisahkan Memodifikasi Mempraktikkan Mengusulkan Merevisi Memperbaiki Membatasi Mempertanyakan Mempersoalkan Menyatakan Bertindak Mempertimbangkan |
Note
Satu kata kunci atau KKO yang sama bisa saja ada atau digunakan pada kategori afektif yang berbeda
2. KOMPETENSI PENGETAHUAN
a. Ranah Kognitif yang telah direvisi
Kategori ranah kognitif / pengetahun bersasarkan Taksonomi Bloom Revisi
No | Kategori | Penjelasan |
---|---|---|
Mengingat (mengambil pengetahuan dari memori jangka panjang) |
Menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang yang sesuai dengan pengetahuan tersebut (misalnya, mengenali tanggal terjadinya peristiwa penting dalam sejarah Indonesia) Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang (misalnya mengingat kembali tanggal peristiwa-peristiwa penting dalams ejarah Indonesia) |
|
Memahami (Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru) |
Kemampuan memahami instruksi dan menegaskan pengertian/makna ide ataukonsep yang telah diajarkan, baik dalam bentuk lisan, tertulis, maupungrafik/diagram. (contoh : Merangkum materi yang telah diajarkan dengan kata-kata sendiri)
Mengubah satu bentuk gambaran (misalnya angka) jadi bentuk lain (misalnya kata-kata),(misalnya memparafrasekan puisi menjadi karangan bebas) Menemukan contoh atau ilustrasi tentang konsep atau prinsip (misalnya memberi contoh tentang aliran-aliran senilukis) Menentukan sesuatu dalam satu kategori (misalnya mengklasifikasikan hewan-hewan bertulang belakang) Mengabstraksikan tema umum atau poin-poin pokok (misalnya menulis ringkasan pendek tentang peristiwa-peristiwa yang ditayangkan di televisi) Membuat kesimpulan yang logis dari informasi yang diterima (misalnya dalam belajar bahasa Inggris, menyimpulkan tatabahasa berdasarkan contohnya Menentukan hubungan antara dua ide, dua objek, dan semacamnya (misalnya, membandingkan peristiwa-peristiwa sejarah dengan keadaan sekarang) Membuat model sebab - akibat dalam sebuah sistem (misalnya, menjelaskan sebab-sebab terjadinya peristiwa-peristiwa penting pada abad ke-18 di Indonesia |
|
Menerapkan (Menerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu) |
Kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi yang baru Contoh: Menggunakan pedoman/ aturan dalam menghitung gaji pegawai Kemampuan melakukan sesuatu dan mengaplikasikan konsep dalam situasi tertentu. Menerapkan suatu prosedur padat ugas yang tidak familier (misalnya, menggunakan Hukum Newton kedua untuk konteks yang tepat) |
|
Menganalisis (Memecah-mecah materi jadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antar bagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dengan keseluruhan struktur atau tujuan) |
Kemampuan memisahkan konsep kedalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen-komponen terhadap konsep tersebut secara utuh. Contoh: Menganalisa penyebab meningkatnya harga pokok penjualan dalam laporan keuangan dengan memisahkan komponen- komponennya. |
|
Mengevaluasi (Mengambil keputusan berdasarkan kriteria atau standar) |
Kemampuan menetapkan derajat sesuatu berdasarkan norma, kriteria atau patokan tertentu Contoh: Membandingkan hasil ujian siswa dengan kunci jawaban
Menemukan kesalahan dalam suatu proses atau produk;
Menemukan inkonsistensi antara suatu produk dan kriteria eksternal; |
|
Mencipta (Memadukan bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal) |
Kemampuan memadukan unsur-unsur menjadi sesuatu bentuk baru yang utuh dan koheren, atau membuat sesuatu yang orisinil. Contoh: Membuat kurikulum dengan mengintegrasikan pendapat dan materi dari beberapa sumber Membuat hipotesis-hipotesis berdasarkan kriteria (misalnya, membuat hipotesis tentang sebab-sebab terjadinya gempa bumi) Merencanakan prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas (misalnya, erencanakan proposal penelitian tentang topik sejarah Candi Borobudur) Menciptakan suatu produk (misalnya, membuat habitat untuk spesies tertentu demi suatu tujuan) |
Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Kognitif
C1 | C2 | C3 | C4 | C5 | C6 |
---|---|---|---|---|---|
(Remember) |
(Understand) |
(Apply) |
(Analyze) |
(Evaluate) |
(Create) |
Contoh: Mengutip Menyebutkan Menjelaskan Menggambar Membilang Mendaftar Menunjukkan Memberi label Memberi indeks Memasangkan Menamai Menandai Membaca Menyadari Menghafal Meniru Mencatat Mengulang Mereproduksi Meninjau Memilih Menyatakan Mempelajari Mentabulasi Memberi kode Menelusuri Menulis |
Contoh: Memperkirakan Menceritakan Merinci Mengubah Memperluas Mencontohkan Mengemukakan Menggali Mengubah Menghitung Menguraikan Mempertahankan Mengartikan Menerangkan Menafsirkan Memprediksi Melaporkan membedakan Menjelaskan Mengkategorikan Mencirikan Mengasosiasikan Membandingkan Mengkontraskan Menjalin Mendiskusikan Menggali Mencontohkan Mengemukakan Mempolakan Memperluas Menyimpulkan Meramalkan Merangkum Menjabarkan Meng-inferensi Melaporkan Memprediksi Menafsirkan Menampilkan Menceritakan Mengabstraksikan Mengartikan Mengelompokkan Menggeneralisasi Menggolongkan Mengilustrasikan Menginterpolasi Menginterpretasi Mengklasifikasi Menterjemahkan Menyatakan Mengidentifikasi Mengungkapkan Mengenal Menyarankan Meringkas |
Contoh: Menugaskan Mengurutkan Menentukan Menerapkan Menyesuaikan Mengkalkulasi Memodifikasi Mengklasifikasi Menghitung Membangun Membiasakan Mencegah Menggambarkan Menggunakan Menilai Melatih Menggali Mengemukakan Mengadaptasi Menyelidiki Mengoperasikan Mempersoalkan Mengkonsepkan Melaksanakan Meramalkan Memproduksi Memproses Mengaitkan Menyusun Mensimulasikan Memecahkan Mentabulasi Melakukan Mengimplementasikan Menjalankan Mempraktikan Memilih Memulai Menyelesaikan Mengaplikasikan Mengkonstruksi Mendemonstrasikan Mendramatisasi Mengerjakan Mencontohkan Mengilustrasikan Menginterpretasikan Mengorganisasi Memprediksi Menjadwalkan Membelanjakan Mensketsakan Menterjemahkan |
Contoh: Menganalisis Mengaudit Memecahkan Menegaskan Mendeteksi Mendiagnosis Menyeleksi Merinci Menominasikan Mendiagramkan Mengkorelasikan Merasionalkan Menguji Mencerahkan Menjelajah Membagankan Menyimpulkan Menemukan Menelaah Memaksimalkan Memerintahkan Mengedit Mengaitkan Memilih Mengukur Melatih Mentransfer Memadukan Membedakan Mengstruktur Memfokuskan Menata Menetapkan sifat/ciri Mengatribusi Mengorganisasi Mengurai Menyeleksi Mengoreksi Membangunkan Mengapresiasi Menghitung Mengkategorikan Membandingkan Mengkontraskan Mengkritisi Mendebat Menentukan Mendiferensiasi Mencobakan Memeriksa Menginventarisir Menanyakan Menghubungkan |
Contoh: Membandingkan Menyimpulkan Menilai Mengarahkan Mengkritik Menimbang Memutuskan Memisahkan Memprediksi Memperjelas Menugaskan Menafsirkan Mempertahankan Memerinci Mengukur Merangkum Membuktikan Memvalidasi Mengetes Mendukung Memilih Memproyeksikan Memonitor Mengecek Mengkoordinasikan Menguji Membenarkan Menyalahkan Mengapresiasi Menaksir Mengevaluasi Meranking Memperbaiki Menskor |
Contoh: Mengabstraksi Mengatur Menganimasi Mengumpulkan Mengkategorikan Mengkodekan Mengombinasikan Menyusun Mengarang Membangun Menanggulangi Menghubungkan Menciptakan Mengkreasikan Mengoreksi Merancang Merencanakan Mendikte Meningkatkan Memperjelas Memfasilitasi Membentuk Merumuskan Menggeneralisasi Menggabungkan Memadukan Membatas Mereparasi Menampilkan Menyiapkan Memproduksi Merangkum Merekonstruksi Memunculkan Menemukan Menghasilkan karya Mengingatkan Mengkombinasikan Mengusulkan Hipotesis Memperbaharui Menyempurnakan Memperkuat Memperindah Mengubah Membuat Mengkonstruksi Mengkoleksi Memformulasikan Mengelola Mengorganisasi Menemutunjukan Mempersiapkan Memproduksi Mengajukan |
Note
Satu kata kunci atau KKO yang sama bisa saja ada atau digunakan pada kategori kognitif yang berbeda
Klasifikasi Tingkatan Koginitif Lebih Rendah (LOT's) dan Kognitif Lebih Tinggi (HOT's)
Tingkatan | Sub Tingkatan | Kata-kata Kunci Pertanyaan |
---|---|---|
Kognitif yang lebih rendah (Lower Order Thinking Skills - LOTs) |
Mengingat (Remembering) |
Contoh: Apa... Siapa... Kapan... Di mana... Sebutkan... Jodohkan atau pasangkan... Persamaan kata... Golongkan... Berilah nama… |
Memahami (Understanding) |
Contoh: Terangkahlah... Bedakanlah... Terjemahkanlah... Simpulkan... Bandingkan... Ubahlah... Berikanlah nterpretasi... |
|
Menerapkan (Applying) |
Contoh: Gunakanlah... Tunjukkanlah... Buatlah... Demonstrasikanlah... Carilah hubungan... Tulislah contoh... Siapkanlah... Klasifikasikanlah… |
|
Kognitif yang lebih tinggi (Higher Order Thinking Skills - HOTs) |
Menganalisis (Analyzing) |
Contoh: Analisislah... Kemukakan bukti-bukti… Mengapa… Identifikasikan… Tunjukkanlah sebabnya… Berilah alasan-alasan… |
Mengevaluasi (Evaluating) |
Contoh: Berilah pendapat… Alternatif mana yang lebih baik… Setujukah anda… Kritiklah… Berilah alasan… Nilailah… Bandingkan… Bedakanlah… |
|
Mencipta (Creating) |
Contoh: Ramalkanlah… Bentuklah… Ciptakanlah… Susunlah… Rancanglah... Tulislah… Bagaimana kita dapat memecahkan… Apa yang terjadi seandainya… Bagaimana kita dapat memperbaiki… Kembangkanlah… |
b. Dimensi Pengetahuan
Pada taksonomi yang diperbaiki Anderson dan kawan-kawan, dimensi pengetahuan yang dimasukkan mereka hanyalah pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif. Kategori-kategori ini tersusun sepanjang rangkaian kesatuan dari pengetahuan yang sangat nyata atau konkret (faktual) sampai pengetahuan yang lebih abstrak (metakognitif). Berikut ini penjelasan masing-masing kategori pengetahuan.
- Pengetahuan Faktual (Faktual Knowledge)
Pengetahuan faktual adalah pengetahuan diskrit, berupa informasi yang terpisah-pisah. Pengetahuan faktual merupakan unsur-unsur dasar (basic element) yang harus dipahami siswa dari suatu disiplin ilmu. Contohnya: nama-nama benda, tempat, dan ciri-ciri benda tertentu.Pengetahuan faktual ini terbagi atas dua sub tipe, yaitu:
- Pengetahuan tentang terminologi atau peristilahan, misalnya pengertian istilah atom, ion, unsur, senyawa dan sejenisnya; dan
- Pengetahuan tentang rincian yang spesifik dan unsur-unsurnya, misalnya zat-zat penyusun atom
- Pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge)
Pengetahuan konseptual merupakan pengetahuan yang lebih kompleks dan diorganisasi dari beberapa pengetahuan faktual. Pengetahuan konseptual menyatakan hubungan antara pengetahuan faktual berupa unsur-unsur dasar dengan struktur keilmuan yang lebih besar sehingga memungkinkan terjadinya pengetahuan baru. Contoh: panas, bunyi, cahaya, hidup sehat.Jenis pengetahuan konseptual terbagi atas tiga sub tipe, yaitu:
- Pengetahuan tentang penggolongan dan kategori, misalnya golongan-golongan dalam sistem periodik, jenis-jenis koloid;
- Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi, misalnya hukum Proust, hukum Gay Lussac, hipotesa Avogadro dandalil Dalton; dan
- Pengetahuan tentang teori, model dan struktur, misalnya teori dan model atom, struktur atom modern.
- Pengetahuan Prosedural (Prosedural Knowledge)
Pengetahuan prosedural merupakan pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu yang dapat berupa kegiatan atau prosedur. Perolehan pengetahuan prosedural dilakukan melalui suatu metode penyelidikan dengan menggunakan keterampilan-keterampilan, teknik dan metode serta kriteria tertentu.
Contoh: cara mengukur panjang meja, cara mengamati preparat dengan mikroskop.Jenis pengetahuan prosedural terbagi atas tiga kategori, yaitu:
- Pengetahuan tentang keahlian dan algoritma matapelajaran secara spesifik;
- Pengetahuan tentang teknik dan metode matapelajaran secara spesifik; dan
- Pengetahuan tentang kriteria untuk menentukan kapan menggunakan prosedur secara tepat.
- Pengetahuan Metakognisi (Metacognitif Knowledge)
Pengetahuan metakognisi merupakan pengetahuan tentang bagaimana berpikirnya (berpikir tentang bagaimana dia berpikir).
Menurut Martinez (Jacobsen, Eggen & Kauchak, 2009:281) metakognitif merujuk pada kesadaran peserta didik tentang cara-cara belajar mereka yang paling efektif dan kemampuan mereka untuk mengontrol faktor-faktor yang mempengaruhinya. Slavin (2008:252) mendefinisikan metakognitif sebagai pengetahuan tentang pembelajaran diri sendiri atau tentang bagaimana belajar.Contoh: Apa yang akan saya pelajari? Bagaimanakah cara saya mempelajari topik ini? Apakah saya telah mengerti topik yang telah saya pelajari tadi?
Jenis pengetahuan metacognitif dibagi atas tiga kategori, yaitu:
- Pengetahuan strategi;
- Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif meliputi kontekstual yang tepat dan pengetahuan kondisional; dan
- Pengetahuan itu sendiri
Pengetahuan metakognitif berkaitan dengan pengetahuan deklaratif, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan kondisional. Keterampilan metakognitif berkaitan dengan keterampilan perencanaan, keterampilan prediksi, keterampilan monitoring, dan keterampilan evaluasi.
Tipe pengetahuan yang berbeda memerlukan cara pengajaran yang berbeda pula. Model presentasi sangat menolong peserta didik dalam memperoleh pengetahuan faktual dan pengetahuan konseptual. Sebaliknya, model pengajaran langsung didesain secara khusus akan menolong peserta didik dalam pembelajaran pengetahuan prosedural, pengetahuan kondisional dan metakognitif.
3. KOMPETENSI KETERAMPILAN
a. Keterampilan abstrak
Keterampilan abstrak lebih bersifat mental skill, yang cenderung merujuk pada keterampilan menyaji, mengolah, menalar, dan mencipta dengan dominan pada kemampuan mental keterampilan berpikir.
Langkah-langkah atau tahapan belajar untuk mencapai keterampilan abstrak
Langkah Pembelajaran | Kegiatan Belajar | Kompetensi Yang Dikembangkan |
---|---|---|
Mengamati | Membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) | Melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi |
Menanya | Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) | Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat |
Mengumpulkan informasi / eksperimen / mencoba | Melakukan eksperimen Mmembaca sumber lain selain buku teks Mengamati objek/kejadian/aktivitas Wawancara dengan nara sumber |
Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat |
Mengasosiasikan / mengolah informasi / menalar | Mengolah informasi yg sudah dikumpul kan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/eksperi en maupun hasil dr keg mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi
Pengolahan informasi yang dikumpul kan dari yg bersifat menambah keluas an & kedalaman sampai kepada pengo lahan informasi yg bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang pendapatnya berbeda & bertentangan |
Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam menyimpulkan |
Mengomunikasikan | Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya | Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar |
Mencipta | Menghasilkan ide-ide, rancangan dan atau keputusan-keputusan baru. |
b. Keterampilan Konkrit
Keterampilan kongkrit lebih bersifat fisik motorik yang cenderung merujuk pada kemampuan menggunakan alat, dimulai dari persepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerakan mahir, menjadi gerakan alami, menjadi tindakan orisinal.
Kategori Ranah/Domain Psikomotor "Simpson"
No | Kategori | Penjelasan |
---|---|---|
1 | Persepsi | Kemampuan menggunakan saraf sensori dalam menginterpretasikan nya dalam memperkirakan sesuatu. Contoh: menurunkan suhu AC saat merasa suhu ruangan panas |
2 | Kesiapan | Kemampuan untuk mempersiapkan diri, baik mental, fisik, dan emosi, dalam menghadapi sesuatu. Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan, menerima kelebihan dan kekurangan seseorang. |
3 | Meniru | Kemampuan untuk memulai ketrampilan yang kompleks dengan bantuan / bimbingan dengan meniru dan uji coba. Contoh: Mengikuti arahan dari instruktu |
4 | Membiasakan | Kemampuan untuk melakukan kegiatan pada tingkat ketrampilan tahap yang lebih sulit. Melalui tahap ini diharapkan siswa akan terbiasa melakukan tugas rutinnya. Contoh: menggunakan computer |
5 | Mahir | Kemampuan untuk melakukan kemahirannya dalam melakukan sesuatu, dimana hal ini terlihat dari kecepatan, ketepatan, efsiensi dan efektivitasnya. Semua tindakan dilakukan secara spontan, lancar, cepat, tanpa ragu. Contoh: Keahlian bermain piano |
6 | Alami | Kemampuan mengembangkan keahlian, dan memodifikasi pola sesuai dengan yang dbutuhkan. Contoh: Melakukan perubahan secara cepat dan tepat terhadap kejadian tak terduga tanpa merusak pola yang ada |
7 | Original | Kemampuan untuk menciptakan pola baru yang sesuai dengan kondisi/situasi tertentu dan juga kemampuan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi kreativitas diri. Contoh: membuat formula baru, inovasi, produk baru |
Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Psikomotor "Simpson"
P1 Persepsi |
P2 Kesiapan |
P3 Meniru |
P4 Membiasakan |
P5 Mahir |
P6 Alami |
P7 Original |
---|---|---|---|---|---|---|
Contoh: Mendeteksi, mempersiapkan diri, memilih, menghubungkan, menggambarkan, mengidentifikasi, mengisolasi, membedakan menyeleksi |
Contoh: Memulai, mengawali, memprakarsai, membantu, memperlihatkan mempersiapkan diri, menunjukkan, mendemonstrasikan |
Contoh: Meniru, mentrasir, mengikuti, mencoba, mempraktekkan, mengerjakan, membuat, memperlihatkan, memasang, bereaksi, menanggapi. |
Contoh: Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mempertajam, menangani. |
Contoh: Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, memperbaiki, melaksanakan sesuai standar, mengerjakan, menggunakan, merakit, mengendalikan, mempercepat, memperlancar, mencampur, mempertajam, menangani, mngorganisir, membuat draft/sketsa, mengukur |
Contoh: Mengubah, mengadaptasikan, memvariasikan, merevisi, mengatur kembali, merancang kembali, memodifikasi |
Contoh: Merancang, membangun, menciptakan, mendisain, memprakarsai, mengkombinasikan, membuat, menjadi pioneer |
Kategori Ranah/Domain Psikomotor "Dave"
No | Kategori | Penjelasan | Deskripsi Perilaku |
---|---|---|---|
Imitasi/Meniru | Kemampuan melakukan kegiatan sederhana dan sama persis sesuai contoh dengan yang diamati sebelumnya. Belum mengerti makna atau hakikat dari keterampilan itu. |
Meniru tindakan dari yang ditunjukkan orang lain; Mengamati kemudian mereplikasi | |
Manipulasi | Kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Dalam arti mampu memilih yang diperlukan. |
Mereproduksi aktivitas dari pelatih atau ingatannya | |
Presisi | Kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat | Melakukan keterampilan tanpa bantuan orang lain | |
Artikulasi | Kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kinerjanya merupakan sesuatu yang utuh Merupakan suatu tahap dimana seseorang dapat melakukan suatu keterampilan yang lebih komplek terutama yang berhubungan dengan gerakan interpretatif |
Mengadaptasi dan mengintegrasikan keahlian | |
Naturalisasi | Kemampuan melakukan kegiatan secara reflek, yang melibatkan fisik dengan efektivitas kerja tinggi. | Melakukan aktivitas secara terkait dengan tingkat keterampilan yang telah dimiliki |
Kata Kerja Operasional (KKO) Ranah Psikomotor Dave
P1 Imitasi |
P2 Manipulasi |
P3 Presisi |
P4 Artikulasi |
P5 Naturalisasi |
---|---|---|---|---|
Contoh: Menyalin Mengikuti Mereplikasi Mengulangi Mematuhi Meniru |
Contoh: Kembali membuat Membangun Melakukan Melaksanakan Menerapkan Menciptakan kembali Menunjukan Mengimplementasikan |
Contoh: Menunjukan Melengkapi Menyempurnakan Mengkalibrasi Mengendalikan Mendemonstrasikan Mengontrol |
Contoh: Membangun Mengatasi Menggabungkan Mengintegrasikan Mengadaptasi Mengembangkan Merumuskan Memodifikasi Mengkonstruksikan Memecahkan Mengkombinasikan Mengkoordinasikan Memformulasi |
Contoh: Mendesain Menentukan Mengelola Merancang Menspesifikasi |
Note:
- Bentuk support u/ rekan2 yang sedang dan akan melakukan PPG :D
- Terkadang beberapa guru (tenaga kependidikan) suka dibingungkan dengan Kata Kunci / Kata Kerja Operasional (KKO), baik KKO untuk dimensi afektif, kognitif, dan psikomotor.
- KKO yang ada di JTPedia, hanyalah contoh-contoh dan tidak mutlak harus sama persis, masih banyak yang lain.
- Materi seperti ini BUKAN EKSAK (yang harus sama persis), silahkan bereksplorasi. Beda orang dan beda sumber, beda juga pemahaman, analisis, dan penafsirannya.